Jumat, 29 Mei 2015

RISET PASAR : PELAYANAN TOKO FOTO KOPI


INTRODUKSI
Toko foto kopi merupakan salah satu bisnis yang keuntungannya lumayan besar dan mudah untuk dijalankan, apalagi jika toko foto kopi tersebut didirikan di daerah yang sangat strategis yaitu dekat dengan kampus ataupun sekolah-sekolah. Toko foto kopi menjadi salah satu tempat yang sangat dibutuhkan masyarakat khususnya mahasiswa untuk membantu mempermudah tugas ataupun keperluan data yang dibutuhkan mereka.
Berkembangnya bisnis foto kopi ini harus diimbangi dengan fasilitas dan pelayannya yang ditawarkan juga berkualitas, jika fasilitas yang ditawarkan tidak memuaskan bagi pengguna (konsumen) maka dampaknya bagi pemilik toko adalah sebuah kerugian dan akan menghilangkan tingkat kepercayaan dari pengguna agen jasa dari foto kopi tersebut (Freddy Rangkuti, 2002: 17).
Dari penjelasan fenomena diatas maka peneliti hanya ingin mengambil dan melakukan  fokus penelitiannya yaitu ingin membuktikan persepsi masyarakat khususnya para mahasiswa tentang pelayanan toko foto kopi yang mereka gunakan selama menjalani studinya sampai saat ini.
TUJUAN DAN MANFAAT RISET
Riset ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang pelayanan yang diberikan oleh toko foto kopi untuk para konsumen (pelanggannya). Serta riset ini juga memberikan manfaat bagi para pemilik toko foto kopi karena hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan bisnis usahanya melalui pelayanan yang mereka kembangkan dan mereka optimalkan.
METODE RISET
Ø  Teknik Pengambilan Sampel
Sampel responden yang dijadikan pada penelitian ini adalah para mahasiswa UAJY yang pernah menggunakan jasa foto kopi. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah random sampling dengan 30 responden sebagai sampel.
Ø  Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipilih peneliti adalah dengan kuesioner, kuesioner dianggap memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data mengingat sampel yang dipilih adalah mahasiswa UAJY yang sangat banyak jumlah mahasiswanya.
Ø  Tempat dan Waktu Riset
Riset dilakukan di daerah kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Waktu riset pada tanggal 26 Mei 2015.

HASIL OLAH DATA


Keterangan gambar  1 : dari 30 responden peneliti memberi item pertanyaan yaitu apa alasan yang paling mendasari memilih foto kopi ditempat yang mereka gunakan jasanya? Dan jawaban mereka menunjukkan bahwa presentase yang paling sedikit dengan 6,67% menjawab karena harga mahal dan hasilnya maksimal sesuai keinginan. Sedangkan presentase yang paling tinggi menjawab harganya murah dan terjangkau dengan presentase 56,67%.



Keterangan gambar 2  : dari 30 responden peneliti memberi item pertanyaan yaitu bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pemilik foto kopi. Dan jawaban responden menunjukkan bahwa presentase paling sedikit 26,67% menunjukkan jawaban pelayanannya sedang, kemudian presentase yang paling tinggi dan keduanya sama adalah  jawaban kurang memuaskan, karena sangat lama pelayanannya dan alasan Sangat bagus pelayanannya karena cepat dengan presentase sama 36,67%.




Keterangan gambar 3 : dari 30 responden peneliti memberi item pertanyaan yaitu apakah anda pergi ke tempat foto kopi karena ajakan teman kuliah. Dan jawaban mereka menunjukkan presentase yang paling rendah adalah jawaban iya mereka diajak oleh temannya dengan presentase 40%. Sedangkan 60% menjawab mereka tidak diajak oleh temannya.



Keterangan gambar 4 : dari 30 responden peneliti memberi item pertanyaan yaitu Apa yang paling anda harapkan dari pelayanan yang diberikan tempat foto kopi.........mohon sertakan alasannya. Jwaban responden menunjukkan presentase yang paling rendah adalah jawaban pelayanan yang ramah dari penjuan, Sedangkan presentase yang paling tinggi adalah jawaban harganya lebih murah lagi dengan presentase 46,67%.
KESIMPULAN
Dari hasil olah data yang telah dijelaskan bahwa yang diinginkan oleh para pengguna (konsumen) toko foto kopi adalah toko foto kopi memberikan harga yang relatif murah dan sesuai standar.  Pelayanan yang diberikan harus lebih baik, lebih cepat dan lebih ramah.
REKOMENDASI
Toko foto kopi memberikan harga yang relatif murah dan sesuai standar dan pelayanan yang diberikan harus lebih baik, lebih cepat dan lebih ramah.
REFERENSI
Buchari, Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Oleh : Heni lusiawati (131005079)

Artikel Riset Pasar Strategi Pemasaran Produk Perusahaan


Artikel Riset Pasar
Strategi Pemasaran Produk Perusahaan

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk memepertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan perkembangan usahanya dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tergantung pada kemampuan dan kehalian di bidang pemasaran. Dalam pencapaian tujuan perlu adanya strategi pemasaran yaitu suatu rencana yang dimiliki oleh suatu perusahaan sebagai pedoman bagi kegiatan-kegiatan pemasaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Basu Swasta & Irawan, 1990).
Dalam memulai menjalankan suatu usaha perlu adanya rencana strategi pemasaran pendahuluan untuk memperkenalkan produk baru itu ke pasar. Rencana tersebut terdiri dari tiga bagian pertama pemosisian produk, pangsa pasar. Bagian kedua tentang strategi distribusi dan anggaran . Bagian ketiga melakukan strategi bauran pemasaran yaitu strategi tentang harga, distribusi, produk, promosi yang akan dijalankan oleh sebuah perusahaan (Fandy Tjiptono, 2008).
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya Bennett dalam Fandy Tjiptono ( 2008). Sementara itu Tull dan Kahle dalam Fandy Tjiptono (2008) mendifinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang diguakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.
Pemasaran sebuah produk sangat penting dilakukan secara terus-menerus demi menjaga eksistensi penerimaan produk di dalam masyarakat. Dengan adanya pemasaran inilah masyarakat akan selalu tahu dan akan memutuskan mau sertaingin untuk membeli produk tersebut. Dengan inilah perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan sendirinya.
Oleh : Heni lusiawati (131005079)

Rabu, 27 Mei 2015

ARTIKEL RISET PASAR PENGARUH NILAI BUDAYA DALAM POLA KONSUMSI MASYARAKAT



ARTIKEL RISET PASAR
PENGARUH NILAI BUDAYA DALAM POLA KONSUMSI MASYARAKAT
Budaya dapat mempengaruhi pola konsumsi dalam masyarakat. Hal ini diakibatkan karena adanya larangan, hukuman, tekanan, ataupun paksaan dari nilai budaya msyarakat tersebut untuk mempengaruhi pola dan bentuk yang terorganisir dari individu dan masyarakat dalam berbagai cara dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya (Blackwell dan miniard, 1995).
Komponen budaya sendiri dapat berupa agama dan kepercayaan, sistem hukum baik dalam hukum adat ataupun hukum negara, dan nilai adat istiadat dalam masyarakat. Pengaruh budaya terhadap konsumsi dapat di lihat pada perilaku individu dan masyarakat dalam memutuskan membeli sebuah produk (berkonsumsi), keputusan mereka senantiasa di sesuaikan dengan tuntunan nilai budaya yang mereka anut dan mereka percayai.
Salah satu contoh fenomena pola konsumsi masyarakat yang dipengaruhi nilai budaya adalah ketika seorang muslim diharamkan (dilarang) mengkonsumsi minuman beralkohol dikarenakan keyakinannya, bahwa hal tersebut dilarang oleh agama. Jika masih mengkonsumsi atau melakukan perbuatan yang di larang oleh agama, maka akan mendapatkan dosa. Dengan adanya larangan dari nilai agama yang mereka anut inilah yang membatasi serta melarang mereka untuk memutuskan membeli dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
Dari fenomena yang telah dijelaskan maka pola konsumsi masyarakat sangat memungkinkan dipengaruhi oleh nilai budaya yang mereka anut dan mereka percayai. Nilai budaya tersebut digunakan sebagai pedoman dan patokan ketika mereka ingin memutuskan membeli sebuah produk (konsumsi). Jika nilai budaya masyarakat mengijinkan dan membolehkan seseorang untuk mengkonsumsi sebuah produk, maka mereka juga akan membeli produk tersebut. Serta sebaliknya jika nilai budaya masyarakat tidak membolehkan membeli sebuah produk, maka mereka juga tidak akan berani untuk membeli produk tersebut.
Sumber :
http://dzuriyatunthoyibh.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan.html. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015. Pukul 21.00 WIB.
OLEH : Heni lusiawati (131005079)

Kamis, 14 Mei 2015

Laporan Penelitian Riset Pasar : Analisis Perilaku Konsumen ketika Memilih Merk Sepeda Motor


Laporan Penelitian Riset Pasar : Analisis Perilaku Konsumen ketika Memilih Merk Sepeda Motor
oleh : Heni lusiawati (131005079)
I.                   INTRODUKSI
perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan individu maupun kelompok yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan untuk memperoleh dan menggunakan suatu produk yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor (Loudon, 1990). Sepeda motor saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Hampir semua kalangan mempunyai sepeda motor untuk mempermudah kegiatan sehari-hari mereka. Dengan fenomena ini peneliti ingin melakukan penelitiannya yaitu tentang perilaku konsumen ketika mereka memilih merk sepeda motor yang mereka beli, peneliti ingin mencoba mencari alasan yang mendasari konsumen ketika memilih dan sekaligus membeli merk sepeda motor mereka.
II.                Tujuan dan Manfaat Penelitian
a.       Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah mengetahui tentang perilaku konsumen ketika memilih untuk membeli merk sepeda motor.
b.      Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan ini hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi produsen agar mengetahui siapa sebagai subjek konsumen yang mereka miliki dalam dunia pasar.
III.             KERANGKA TEORI
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu yang terlibat dalam pemilihan, evaluasi, perolehan, penggunaan dan mendpatkan barang dan jasa Loudon & Della Bitta). Dengan memahami motivasi konsumen ini maka pemasar akan dapat menyusun rangsangan pemasaran secara lebih baik. Perilaku yang bermotivasi diawali dengan pengenalan kebutuhan (Engel, Backwell, Miniard, 1993). Kebutuhan yang dirasakan akan membangkitkan untuk berperilaku yang diperkirakan memiliki kemungkinan terbesar untuk memenuhi kebutuhan tertentu (Bayton, 1982). Kebutuhan yang dirasakan akan diekspresikan dalam perilaku pembelian dan konsumsi (Engel, Blackwell, Miniard, 1993). Jadi dengan kata lain setiap perilaku / kegiatan seseorang diarahkan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam memperoleh kepuasan sedangkan motivasi yang memberi tenaga, menggerakkan, mendorong agar seseorang berperilaku. Sehingga perilaku yang dimunculkan oleh konsumen adalah merupakan perwujudan dari adanya motivasi dari dalam diri konsumen tersebut. Perilaku yang dapat diamati oleh pemasar adalah seperangkat dari keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk pemenuhan atas kebutuhan.
IV.             METODE PENELITIAN
·         Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif survei. Melalui penelitian survei lebih memudahkan peneliti memperoleh data untuk mencari pendapat dari responden sendiri.
·         Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu menyebarkan kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner untuk memudahkan mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitiannya sendiri.
·         Analisa data
Analisa data menggunakan deskriptif kuantitatif (Idrus, 2009 : 169). Analisa data penelitian juga dibantu dengan menggunakan SPPS untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data yang telah didapat.
·         Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan didaerah desa Wotsogo Jatirogo Tuban, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 4 April 2015.

V.                Hasil Olah Data
Pengeluaran perbulan * Apakah anda membeli Sepeda Motor tersebut karena diajak oleh keluarga anda Crosstabulation
Count

Apakah anda membeli Sepeda Motor tersebut karena diajak oleh keluarga anda
Total
IYA
TIDAK
Pengeluaran perbulan
Dibawah  1.000.000
10
0
10
Antara 1.000.000-2.000.000
7
6
13
Antara 2.000.000-3.000.000
3
4
7
Total
20
10
30
Keterangan Gambar 1 : dari hasil uji Crosstab yang menghubungkan tentang pertanyaan pengeluaran perbulan dengan pertanyaan apakah anda membeli sepeda motor tersebut karena diajak oleh keluarga anda. Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran yang dibawah 1.000.000 menjawab iya diajak oleh keluarga. Selanjutnya pengeluran yang paling tinggi antara 2.000.000 sampai 3.000.000 menjawab tidak dipengaruhi oleh keluarga ketika membeli sepeda motor.

Pekerjaan * Apa merk Sepeda Motor yang anda beli Crosstabulation

Apa merk Sepeda Motor yang anda beli
Total
BEAT
SUPRA
MIO
Pekerjaan
PNS
Count
1
5
3
9
% of Total
3,3%
16,7%
10,0%
30,0%
SWASTA
Count
3
1
4
8
% of Total
10,0%
3,3%
13,3%
26,7%
WIRASWASTA
Count
6
1
1
8
% of Total
20,0%
3,3%
3,3%
26,7%
IBU RT
Count
2
2
1
5
% of Total
6,7%
6,7%
3,3%
16,7%
Total
Count
12
9
9
30
% of Total
40,0%
30,0%
30,0%
100,0%

Keterangan Gambar 2 : hasil crosstab dari jenis pekerjaan dan merk sepeda motor yang dibeli menunjukkan bahwa PNS memilih jawaban terbanyak yaitu motor supra yang dibeli, pekerja swasta banyak memilih motor Mio, pekerja Wiraswasta memilih jawaban motor Beat yang dibeli, dan Ibu rumah tangga memilih jawaban antara motor Beat dan Supra.

Keterangan Gambar 3 : peneliti memberikan pertanyaan kepada 30 responden tentang apakah anda membeli sepeda motor diajak keluarga? Jawabannya menunjukkan bahwa 66,67% menjawab iya dan sisanya 33,33% menjawab tidak.
KESIMPULAN
Dari hasil olah data yang telah dijelaskan menunjukkan bahwa responden ketika membeli produk sepeda motor diajak oleh keluarganya. Selain itu dalam olah data tersebut juga menunjukkan bahwa responden membeli sepeda motor disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Seperti PNS lebih memilih motor Supra yang dibeli.