Minggu, 19 April 2015

Riset Pasar : Customer Experience dari Konsumen di Tong café


       I.            Introduksi
Café merupakan salah satu dari jenis Restoran imformal yang dikemukakan oleh Menurut Soekresno ( 2000): Restoran informal adalah  industry jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan, dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan
Ciri – ciri restoran informal, yaitu cafe adalah sebagai berikut  :
a.       Harga makanan dan minuman relative murah
b.      Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat
c.       Para pelanggan yang datang tidak terikat  untuk mengenakan pakaian formal
d.      Sistem penyajian yang dipakai American Service/ ready  plate bahkan self service ataupun counter service
e.       Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain
f.       Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu atau pelanggan namun di pampang di counter atau langsung di meja makan untuk mempercepat proses pelayanan
g.      Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu – menu yang relative cepat selesai dimasak
h.      Jumlah tenaga service relative sedikit dengan standar kebutuhan, 1 pramusaji melayani 12 – 16 pelanggan
Konsumen yang berada di cafe tersebut akan dipicu oleh perasaan, hati, dan pikirannya oleh stimuli tertentu. Pengalaman-pengalaman yang diciptakan menghubungkan produk dari cafe dengan gaya hidup kosumen dan tindakannya dalam konteks yang lebih luas. Intinya, pengalaman-pengalaman yang tercipta menghasilkan nilai sensori, emosional, kognitif, sikap, dan kaitan yang menggantikan nilai fungsional dari suatu produk, inilah yang disebut sebagai Customer Experiences (pengalaman pelanggan). Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengalaman pelanggan/konsumen saat berada di cafe tong.
.
    II.            Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Customer Experience (pengalaman pelanggan) dari Konsumen di Tong café.
 III.            Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat digunakan untuk mengisi kekurangan dari pihak Café Tong dalam berhubungan dengan pelanggan.
 IV.            Teori
Menurut Gentile, Spiller, and Noci (2007:397), asumsi tentang customer experience, “The customer experience originates from a set of interactions between a customer and a product, a company, or part of its organization, which provoke a reaction. This experience is strictly personal and implies the customer’s involvement at different levels (rational, emotional, sensorial, physical, and spiritual)”.
Customer Experience didefinisikan berasal dari satu set interaksi antara pelanggan dan produk, perusahaan, atau bagian dari organisasi, yang menimbulkan reaksi. Pengalaman ini benar-benar pribadi dan menyiratkan keterlibatan pelanggan pada tingkat yang berbeda (baik secara rasional, emosional, sensorik, fisik, dan spiritual).
Menurut Meyer and Schwager (2007), pengalaman pelanggan adalah tanggapan pelanggan secara internal dan subjektif sebagai akibat dari interaksi secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. The customer experience is a blend of a company’s physical performance and the emotions evoked, intuitively measured against customer expectation across all moments of contact (Colin Shaw and John Ivens, n.d.).
Dari defenisi di atas, Colin Shaw dan John Ivens menganggap bahwa terdapat dua elemen dalam Customer Experience yaitu fisik dan emosional. Dan dari kata blend, menjelaskan bahwa customer experience tidak dipengaruhi satu unsur/aspek saja, namun gabungan dari banyak aspek diantaranya adalah product, service, brand, channel, promotion. Komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan kedalam 5 dimensi customer experience yang dikemukanan oleh Schmitt (1999) sebagai bentuk aplikasi pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan untuk memberikan pengalaman kepada konsumennya. Kelima dimensi tersebut diantaranya indera(sense), perasaan atau afeksi (feel), kognitif (think), fisik dan gaya hidup (act), serta hubungan dengan kultur atau referensi tertentu (relate) yang akhirnya mampu memberikan dimensi atau imajinasi terhadap suatu produk.
Variabel Pengukuran customer experience
Variabel customer experience diukur melalui dimensi sense, feel, think, act, dan relate.

    V.            Metode Penelitian
a.      Jenis peneletian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti ingin mencoba menjelaskan dan mendeskripsikan tentang pendapat konsumen mengenai pengalaman yang diperoleh ketika datang di Tong Café
b.      Teknik pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam kepada salah satu konsumen (pelanggan) dari Tong Café.
c.       Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pelanggan dari Tong Café.
d.      Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Tong Cafe pada tanggal 4 April 2015.

 VI.            Hasil Penelitian
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada narasumber, data yang didapat adalah sebagai berikut :
Café tong merupakan salahsatu café yang sering saya kunjungi hampir tiap minggu. Café ini sangat menyenangkan karena hiburannya bagus, seperti adanya live music dengan genre yang berbeda-beda, seperti reggae, blues. Saya sering berada di café tong pada hari jummat dan rabu, karena hari itu adanya live music dengan genre reggae, dan saya suka lagu reggae.
Menu-menu yang tersedia di café tong  tidak jauh bedanya dengan café lainnya. namun, di café tong harga untuk menu makan dan minumnya sering berubah-ubah tiap bulannya, kadang harganya naik drastis. Seperti bir yang sering saya beli, pada bulan lalu naik drastic, begitu juga dengan kopi yang semulanya Rp,7000 lalu naik drastic dengan harga Rp.20.000. Ini membuat saya dan teman-teman lainya kecewa, pada bulan kemarin, kami jarang ke café ini. Setelah beberapa minggu telah lewat, kami mendengar imformasi bahwa harga pada menu makan dan minum tersebut kembali normal, maka saya dan teman-teman sering berkunjung lagi.
VII.            Kesimpulan
Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa,  salah satu pelanggan/ konsumen dari café tong tersebut memiliki variable-variabel, yaitu :
1.      Sense (panca indera)
Sense yang dari pelanggan café tong tersebut adalah produk seperti menu minuman yaitu kopi, bir dan menu minuman lainnya.
2.      Feel (perasaan)
Feel yang dirasakan oleh pelanggan dari tong café tersebut adalah pelanggan tersebut adalah dimana adanya emosional yang tinggi ketika harga menu makanan dan minuman di tong café tersebut berubah-ubah.
3.      Think (pikiran)
Pelanggan dari tong café berinteraksi secara kognitif dan secara kreatif dengan informasi yang diterima dari café tong dan membuat pelanggan berpikir, serta  menyimpulkan sendiri dengan kreatifitas masing-masing, sehingga pelanggan mempunyai hasrat lebih untuk melakukan pembelian.
4.      Act (tindakan)
Pesan-pesan yang memotivasi,menginspirasi dan bersifat spontan dapat menyebabkan Pelanggan  dari tong café tersebut berbuat hal-hal dengan cara yang berbeda, mencoba dengan cara yang baru.
5.      Relate (hubungan sosial)
Hubungan pelanggan dengan karyawan pada tong café maupun pelanggan-pelanggan baru lainnya, akan memperkenalkan pelanggan yang satu ini kepada pelanggan-pelanggan lainnya.



Daftar Pustaka


Diposkan oleh : Makarius Iwandi Jedaru

                          131005172

Tidak ada komentar:

Posting Komentar