Jumat, 27 Maret 2015

Proposal Kelompok Riset Pasar tentang Pengembangan Wisata Museum di Kota Yogyakarta


Proposal Riset Pasar tentang Pengembangan Wisata Museum di Kota Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pada saat ini perkembangan parawisata semakin berkembang hampir di semua negara. Sektor pariwisata merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan khususnya di daerah Istimewa Yogyakarta sebagai destinasi wisata urutan ke delapan di Indonesia, sedangkan di urutan pertama hingga ketujuh dikuasai oleh Pulau Bali yang di dalamnya terdapat banyak lokasi-lokasi wisata. Pengembangan pariwisata di dunia ketiga lebih berorientasi ke pariwisata alternatif dan pariwisata ekonomi, kita sudah merasakan bahwa dari tahun ke tahun jumlah wisatawan internasional terutama yang mengunjungi Indonesia terus meningkat sehingga kita di hadapkan pada persoalan untuk menata produk-produk wisata sehingga dapat meningkatkan dari minat wisatawan untuk berkunjung (Spillance,1987). Dengan adanya fenomena tersebut penelitian yang akan kita lakukan yakni  tentang wisata museum yang ada di kota Yogyakarta. Menurut berita dari Gudeg.net, Tribun Jogja dan Merdeka.com tingkat kunjungan museum yang ada di Yogyakarta dari waktu ke waktu menurun sangat drastis.
Keberadaan museum belum mampu menunjukkan nilai-nilai koleksi yang tersimpan kepada publik (Yurnaidi, 2009). Selama ini museum belum menjadi tempat tujuan utama bagi kalangan generasi muda. Masih banyak kalangan generasi muda kita yang enggan untuk berkunjung ke museum karena kesannya yang tidak menarik dan membosankan.
Berdasarkan sumber-sumber berita tersebut kami tertarik untuk meneliti apa yang menyebabkan pengunjung museum mengalami penurunan pengunjung secara drastis, bahkan media online Tribun Jogja memberitakan bahwa Museum Perjuangan Yogya hanya sekitar 400 pengunjung pertahun dan jika dirata-rata hanya satu pengunjung pertahun dan peneliti mempunyai data tentang penyebab penurunan pengunjung di museum. Sehingga dalam penelitian ini kami akan mencoba menghubungkan antara pola promosi pihak museum dengan persepsi masyarakat tentang museum.
RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pola promosi yang dilakukan pihak museum kepada pengunjung tentang museum?
2.      Bagaimana pendapat (persepsi) pengunjung tentang museum sebagai tempat wisata?
3.      Bagaimana menjadikan museum sebagai salah satu tempat wisata yang menarik dan tidak membosankan bagi semua kalangan masyarakat?

B.     TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Ø  Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut
1.      Mengetahui bagaimana pihak museum dalam mempromosikan museum
2.      Mengetahui bagaimana pendapat (persepsi) pengunjung tentang museum sebagai tempat wisata
3.      Membuat gagasan tentang menjadikan museum sebagai salah satu tempat wisata yang menarik dan tidak membosankan bagi semua kalangan masyarakat
Ø  Manfaat dari penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut
1.      Hasil penelitian kami nanti dapat dijadikan sebagai referensi baik untuk pemerintah (Dinas Wisata), pengelola museum dalam mengembangkan objek wisata museum yang menarik, agar para pengunjung museum lebih meningkat jumlahnya. 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Penelitian sebelumnya yang dijadikan peneliti bahan referensi adalah penelitian tentang Minat Masyarakat Terhadap Museum.
Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Lambung Mangkurat, hasil penelitiannya bahwa masyarakat kurang berminat mengunjungi museum diakibatkan karena kurangnya komunikasi dan informasi yang menunjukkan museum sebagai lembaga pembelajaran yang bersifat rekreatif, khususnya bagi pelajar, belum adanya sosialisasi yang merata untuk masyarakat. Selain itu dalam penelitian ini juga dikatakan museum kurang berinovasi dan kreatif untuk menarik minat dari para pengunjung, sehingga setiap pengunjung akan merasa bosan dan jenuh ketika mengunjungi sebuah museum.

B.     Pengertian tentang minat
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan dengan penuh kesadaran. Minat harus dipandang sebagai suatu kesadaran, karena minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian terhadap kegiatan tertentu dan mendorong seseorang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Dengan adanya minat ini yang membuat masyarakat dapat memiliki niat dan keinginan untuk mengunjungi museum tanpa adanya unsur paksaan dari pihak siapapun.

C.     Pengertian dan fungsi dari museum
Museum adalah suatu lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pemeliharaan, pengamanan, pengoleksian, pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian budaya bangsa, yang bersifat terbuka untuk umum serta bersifat melayani kebutuhan masyarakat baik untuk pendidikan, penelitian ilmiah, ataupun sekedar untuk kesenangan.
Ø  Fungsi dari Museum
Museum memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1. Pengumpulan dan pengamanan warisan budaya
2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah
3. Sarana pembelajaran dan penyebaran ilmu bagi masyarakat
4. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa
5. Objek wisata

D.    Kumpulan museum di kota yogyakarta
Jumlah museum yang ada di kota Yogyakarta banyak dan beragam jenisnya, Menurut data dari BPS museum di kota Yogyakarta jumlahnya 10 museum, diantaranya mulai dari museum Puro Pakualaman, Perjuangan, Sasana Wiratama, Vredeburg, Sono Budoyo, Biologi, Dharma Wiratama, Sulaman, Batik, dan Sasmita Loka.

E.     Teori Struktural Fungsional
Struktural-fungsionalisme lahir sebagai reaksi terhadap teori evolusionari. Jika tujuan dari kajian-kajian evolusionari adalah untuk membangun tingkat-tingkat perkembanganbudaya manusia, maka tujuan dari kajian-kajian struktural-fungsionalisme adalah untuk membangun suatu sistem sosial, atau struktur sosial, melalui pengajian terhadap pola hubungan yang berfungsi antara individuindividu, antara kelompok-kelompok, atau antara institusi-institusi sosial di dalam suatu masyarakat, pada suatu kurun masa tertentu. (Marzali, 2006: 127).
Marzali dalam jurnalnya menuliskan bahwa struktural-fungsional adalah penggabungan dari dua pendekatan, yang bermula dari pendekatan fungsional Durkheim, kemudian digabungkan dengan pendekatan struktural R-B (Radcliffe and Brown). Karena itu untuk memahami pendekatan struktural-fungsional, orang harus melihat dulu sejarah perkembangan pendekatan fungsional (2006: 128). Analisa fungsional berusaha menjawab pertanyaan mengapa suatu item-item sosial tertentu mempunyai konsekuensi tertentu terhadap operasi keseluruhan sistem sosial. Dalam konsep “struktural-fungsionalisme” model yang dapat digunakan adalah model organisme tubuh manusia. Dalam model ini, R-B mengumpamakan sebuah masyarakat sebagai sebuah organisme tubuh manusia, dan kehidupan sosial adalah seperti kehidupan organisme tubuh tersebut. Satu organisme tubuh terdiri dari sekumpulan sel dan cairan yang tersusun dalam suatu jaringan hubungan, sedemikian rupa, sehingga membentuk sebuah keseluruhan kehidupan yang terintegrasi. Susunan hubungan antara unit-unit dalam organisme tersebut, atau sistem hubungan yang mengikat keseluruhan unit, disebut struktur dari organisme tersebut.

BAB III
KERANGKA BERPIKIR

Dari kajian pustaka yang telah kami paparkan diatas tentang teori struktural fungsional dijelaskan bahwa Analisa fungsional berusaha menjawab pertanyaan mengapa suatu item-item sosial tertentu mempunyai konsekuensi tertentu terhadap operasi keseluruhan sistem sosial. Item sosial yang kita maksud dalam penelitian tentang museum ini adalah pihak Pemerintah (Dinas Pariwisata), pengelola museum dan para pengunjung museum. Tiga item sosial ini sangat penting dalam menunjang perkembangan dari sebuah museum, karena Pemerintah dan pengelola museum harus selalu bekerja sama untuk membuat program ataupun strategi dalam hal promosi agar para pengunjung dari museum lebih berminat untuk mengunjungi museum, dan sebaliknya jika pemerintah dan pengelola museum gagal, maka konsekuensinya akan berdampak pada minat pengujung yang sedikit untuk berkunjung ke museum.

BAB IV
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Penelitian yang akan kami lakukan awalnya dengan metode observasi dengan tujuan mengetahui pola promosi yang digunakan oleh pihak pengelola museum dan bentuk kerjasamanya dengan pemerintah. Setelah observasi kami juga akan melakukan wawancara kepada para pengelola museum dan meminta data sekunder terbaru tentang jumlah pengunjung museum.
Jenis penelitian selanjutnya yaitu dengan riset kuantitatif melalui survei lapangan yang ditujukan kepada pengunjung, kami akan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang pertanyaannya berhubungan dengan museum.
B.      Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di museum yang ada di Kota Yogyakarta
C.     Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah para pengunjung museum yang ada di Kota Yogyakarta
D.     Populasi dan Sampel
Ridwan (2005) mendefinisikan populasi yaitu obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoatmojo, 2005).
Dari pengertian tersebut dapat ditentukan bahwa populasi dari penelitian adalah semua pengunjung museum di Kota Yogyakarta. Sedangkan untuk sampelnya peneliti menggunakan teknik Random sampling adalah teknik pengumpulan sampel secara acak.  Karena dengan Random sampling peneliti akan mudah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.
E.     Analisis Data
Jenis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif untuk memaparkan hasil wawancara yang kami dapat dari pihak pengelola museum, kemudian peneliti juga menggunakan analisis kuantitatif untuk memaparkan hasil pengumpulan data dari kuesioner yang telah disebarkan pada pengunjung museum.
Analisis data kualitatif kami gunakan untuk mengetahui pola promosi yang dilaksanakan oleh pihak museum. Kemudian analisis data kuantitatif dilaksanakan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai pola promosi museum. Setelah kami mendapatkan data tersebut, kami akan mencoba menghubungkan antara pola promosi pihak museum dengan persepsi masyarakat tentang museum.
DATA
CARI
SUMBER
Jumlah pengunjung
Data sekunder
Pihak pengelola museum
Pendapat tentang pola promosi pendapat
Wawancara
Pihak pengelola museum
Persepsi pengunjung tentang museum
Kuesioner
Pengunjung museum



DAFTAR PUSTAKA
 __________, ANTROPOLOGI INDONESIA http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3558/2829 Vol. 30, No. 2, 2006 Diakses tanggal 7 desember 2014, 16:54,
Badan Pusat Statistik Yogyakarta. 2013. STATISTIK PARIWISATA KOTA YAOGYAKARTA. Kota Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta.
Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984.  Mengenal Sepuluh Museum Umum Provinsi Di Indonesia, Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta. Jakarta
Kusumo, Pratameng. 1989. Menimba Ilmu Dari Museum. Jakarta : PT.Kincir Buana.
Saatuzzamani, Fitriyah. Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Universitas Lambung Magkurat, tentang Minat Masyarakat Berkunjung ke Museum. https://www.academia.edu/7972129/Makalah_Minat_Masyarakat_Berkunjung_ke_Museum, diakses tanggal 22 Maret 2015, pukul 13.00.
Schouten,FFJ. 1991. Pengantara didaktik museum, Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.