Minggu, 19 April 2015

Pemasaran Bola Lampu Philips di kalangan masyarakat

Untuk UTS semester genap

BAB I
Pendahuluan
1.     Latar Belakang Penelitian
Bola lampu philips selama ini banyak diminati kalangan usaha pada umumnya dan diminati kalangan masyaakat pada khususnya, apa lagi segala toko dan bentuk usaha lain seperti pasar dan swalayan banyak memajang atau menjual produk bola lampu (bohlam) philips tersebut mengingat pasar dalam negeri sangat menjanjikan untuk berkembang lebih lama lagi.
Selama ini produk philips mengikuti trend modifikasi tekhnologi ala zaman dahulu ke zaman sekarang dangan kata lain mengikuti perkembangan zaman yang mana produk ini tidak mau kalah atau kalah saing dari produk lain yang selama ini banyak beredar di pasar. Produk philips khususnya bola lampu (bohlam) philips memiliki bentuk berbeda sekarang ini dan memiliki banyak varian. Ada yang 10 watt, 15 watt, 30 watt dan 45 watt juga ada yang 60 watt.
Di salah satu toko UD. Sari Jaya, produk bola lampu atau bohlam philips banyak di beli masyarakat dan sangat disukai masyarakat yang mana produk ini laku dijual. Ada alasan masyarakat membeli produk ini karena produk philips ini selain terang juga memiliki ketahanan produk cukup lama dan bohlam ini tidak banyak memiliki masalah.
Menurut masyarakat  yang memiliki bohlam lampu philips mengatakan bahwa produk itu sangat baik untuk di rumah dan sangat terang bila malam hari, dilihat dari bentuk terangnya, bohlam philips ini sangat menguntungkan juga buat anak-anak sekolah yang sedang melakukan kegiatan belajar di rumah. Alasannya adalah selain terang juga sangat ramah dengan mata, dan bila bohlam ini dipakai juga sangat baik untuk kegiatan acara-acara, seperti : Ulang tahun, acara arisan dengan tetangga, acara rapat dan lain sebagainya.

2.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi pasar produk bolham philips?
2. Bagaimana produktifitas pemasaran  produk bohlam philips itu?
3. Bagaimana penjualan produk bohlam philips itu?
4. Bagaimana pendapat masyarakat atas produk bola lampu (bohlam) philips tersebut?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat atas larisnya produk bohlam philips terebut?


3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk :
1. Mengetahui kondisi pasar produk bolham philips.
2. Mengetahui produktivitas pemasaran  produk bohlam philips itu?
3. Mengetahui penjualan produk bohlam philips itu?
4. Mengetahui pendapat masyarakat atas produk bola lampu (bohlam) philips tersebut?
5. Mengetahui tanggapan masyarakat atas larisnya produk bohlam philips terebut?


4.  Landasan teori
    a. Pengertian Pemasaran
Berikut ini penulis memberikan definisi yang dikemukakan oleh para ahli pemasaran, maksudnya agar dapat diberikan pengertian yang jelas dari arti pemasaran itu.
 Drs. Basu Swasta D. H. MBA (1992: 72) secara sederhana memberikan definisinya sebagai berikut: “Marketing adalah suatu kegiatan yang menggerakkan aliran barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen atau pemakai.
”Menurut William J. Stanton (1994: 34), “Marketing adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial.”
Menurut Philip Kotler (1996: 98), “Marketing adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk meng-adakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan organisasi.”
Dari definisi tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa Marketing merupakan pencapaian tujuan organisasi dan tujuan perusahaan serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses penyampaian barang dan jasa mulai dari produksi sampai kepada pemakai akhir (konsumen).
Dengan demikian kegiatan pemasaran itu merupakan barang atau jasa yang dihasilkan yang dapat disalurkan kepada pihak-pihak pembeli sehingga tidak akan terjadi penumpukan yang berarti sia-sianya usaha tersebut.
Konsep di masa mendatang yang berdasarkan pada filosopi sebagai berikut:
1.      Pemasaran harus menjadi konsep bisnis yang strategis yang dapat memberikan kepuasan yang berkelanjutan bukan hanya pada kepuasan sesaat. Untuk itu tiga pihak yang saling berkepentingan dalam perusahaan adalah pelanggan, karyawan dan pemilik perusahaan.
2.      Pemasaran menjadi “jiwa”, bukan sekedar salah satu anggota tubuh perusahaan.

    b.  Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau Marketing Mix merupakan variabel-variabel terkontrol yang dapat digunakan perusahaan untuk menjangkau konsumen yang merupakan target marketnya.
Drs. Basu Swasta D. H. MBA (1986: 17) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern menyatakan bahwa “Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Marketing mix inilah yang merupakan inti dari strategi pemasaran yang terdiri dari empat komponen utama yaitu:
1.      Produk (Product)
2.      Harga (Price)
3.      Tempat Place)
4.      Promosi (Promotion)
Keempat komponen tersebut di atas dapat dikombinasikan dalam mencari rumusan-rumusan yang terbaik untuk diterapkan dalam strategi pemasaran perusahaan.

c.  Strategi Pemasaran
Drs. Basu Swasta DH. MBA (1986: 287) mengemukakan bahwa strategi pemasaran merupakan aktivitas yang penting dalam kegiatan pemasaran yaitu antara lain:
1.      Riset dan Analisa Pasar.
Yaitu kegiatan-kegiatan untuk memperoleh informasi tentang keadaan pasar, baik pada situasi sekarang ini maupun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada saat yang akan datang.
2.      Pengembangan Produk
Yaitu kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan produk hingga memuaskan para pelanggan serta kemungkinan perusahaan untuk mempergunakan kapasitas produk sepenuhnya.
3.      Penetuan Harga
Yaitu kegiatan-kegiatan menetapkan harga produk berdasarkan pada biaya maupun faktor-faktor pasar seperti saluran distribusi, potongan harga yang diberikan, tingkat harga yang diminta oleh para pesaing, kemampuan atau kemauan para pelanggan untuk membayar dan sebagainya.
4.      Promosi
Yaitu kegiatan-kegiatan untuk memperkenalkan barang hasil produksi dan upaya mempengaruhi konsumen melalui kegiatan bauran promosi.
5.      Penyaluran dalam Distribusi
Yaitu kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyampaian barang dari produsen kepada konsumen. Tujuannya adalah mengusahakan agar barang selalu dibeli dengan mudah oleh konsumen yang ingin membelinya dimanapun mereka berada.
Dengan demikian jelaslah bahwa pemasaran sangatlah penting bagi perusahaan. Sebab kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada bagian pemasarannya. Namun demikian, setiap kegiatan dalam pemasaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kegiatan-kegiatan lain dalam perusahaan.

5. Kerangka Pemikiran
Melihat banyaknya produk-produk bohlam di pasran dan sangat banyaknya merk yang ada selama ini membuat produk philips selalu open (terbuka) pada perkembangan zaman tekhnologi saat ini dengan apa yang diharapkan masyarakat lebih baik dan lebih bagus. Kepercayaan konsumen yang diberikan konumen kepada perusahaan atau lebih tepatnya “consumers acceptance”merupakan suatu asset bagi perusahaan itu. Konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih (consumers franchise) produk yang mereka butuhkan, merek yang mereka senangi, maupun penjual yang mereka percayai. Sekali perusahaan memperoleh kepercayaan ini akan sulit bagi perusahaan lain untuk mengalihkan perhatian konsumen kepada mereka. Sebaliknya perusahaan tidak dapat mengabaikan dan meremehkan kepercayaan yang telah mereka berikan kepadanya. Bagaimanapunloyal nya konsumen, mereka tidak mau dikecewakan apalagi berkali-kali ( Marketing, Drs. Marwan Asri MBA, 43, 1991)
 Pemasaran (marketing) menyangkut perencanaan secara efisien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga tujuan kedua pihak (produsen dan konsumen tercapai. Lebih tegas lagi ia mnegatakan bahwa pemasaran menunjukan performance kegiatan bisnis yang menyangkut penyatuan barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memuaskan konsumen dan mencapai tujuan produsen. (Basic Marketing, E. Verome Mc Carty, 1975).
 Philips Duncan berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang meliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan barang-barang ke tangan konsumen. (Marketing Principles and methode, 1956). Menurut Stanton mengatakan bahwa pemaaran meliputi sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merncanakan, menentukan harga hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli dan pembeli potensial ( Fundamentals of marketing.William J Stanton, 1964)
Sedangkan Lazo mengatakan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan bisnis yang berkaitan dengan arus perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen akhir, (Marketing, Hector Lazo, 1977). Sementara Kotter berpendapat bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha pemuasan keinginan dan kebutuhan melalui prose pertukaran. (Marketing management, Philips Kottler,)
 Berdasarkan hasil penelitian, penulis menduga bahwa pemasaran bohlam philips yang sangat bervarian bentuk sangat dibutuhkan konsumen dalam menunjang kegiatan aktivitasnya, sehingga mereka yang telah membeli produk itu tidak mau berganti ke produk lain karena memiliki barang bagus untuk penunjang kegiatan sehari-harinya.






6. Metode dan Penelitian
a. Metode dan Penelitian
 Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang artinya menggambarkan keadaan UD. SARI JAYA dengan mempelajari permasalahan yang terjadi.
2. Teknik Pengolahan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara sebagai berikut :
 a. Data primer
1. Observasi, yaitu meninjau dan mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti.
2. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan cara mengajukan pertanyaan yang erat dengan penulisan bagi pimpinan maupun karyawan UD. SARI JAYA di Pekanbaru dan
3. Kuisioner, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengedaran pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi objek penelitian.

 b. Data sekunder
1. Studi dokumenter, yaitu mengumpulkan laporan-laporan dari data penjualan, biaya promosi, biaya distribusi serta lainnya yang erat dengan penelitian.
 2. Studi kepustakaan, yaitu mempelajari teori-teori yang terdapat di dalam literatur-literatur ilmiah maupun bahan kuliah yang berhubungan erat dengan masalah yang diteliti.
b. Populasi dan Sampel
 1. Populasi Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:26), populasiadalah : “kumpulan dari seluruh elemen”. Dalam suatu penelitian ditetapkansejumlah populasi dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalahkonsumen kota Pekanbaru
2. Sampel Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:26), sampeladalah “Sebagian kecil dari populasi”. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil konsumen yang sudah membeli bola lampu(bohlam) philips dan benar-benar terpilih oleh penulis menurut ciri khususyang dimiliki oleh sampel tersebut. Sampel yang purpusive adalah sampelyang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian.Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 40 orang respondenResponden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen yangdikelompokkan dalam 4 wilayah pemasaran berdasarkan kecamatan yangada di kota Pekanbaru, yaitu :
- Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 10 pengecer.
- Kecamatan Panam sebanyak 10 pengecer.
- Kecamatan Rumbai sebanyak 10 pengecer.
- Kecamatan Tangkerang sebanyak 10 pengecer.
 Pengambilan responden ini berdasarkan Teori Champion yang dikutip oleh Manasse Malo (1986:171), yaitu : “Biasanya juga besaran sampel tergantung pada besarnya populasi yang hendak diteliti. Sekalipun untuk menetapkan aturan besaran sampel, 30 responden adalah jumlah minimum yang disebut oleh ahli-ahli metode penelitian yang teritimewa jika penelitian menggunakan perhitungan statistik”..
cAnalisis Data
1. Alat analisis data, yaitu memakai analisis bauran pemasaran (kebijaksanaan : produk, harga, promosi dan saluran distribusi).
2. Teknik analisis data, yaitu menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan cara mempersentasekan jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.










BAB 2
Pembahasan


1.     Kondisi Pasar
Untuk mengetahui kondisi pasar kami melakukan metode penelitian observasi dan wawan. Observasi, yaitu meninjau dan mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti. Dari peninjauan langsung kami melihat bahwa keadaan pasar terus membaik dimana produk dipasaran telah banyak diminati masyarakat, dan masyarakat lebih memilih membeli Bolham philips daripada yang lainnya. Dari segi wawancara kami melakukan wawancara dengan pengecer lampu/bohlam philips, demikian wawancara yang telah dilakukan;
-Bagaimana perkembangan lampu  Philips di pasar?
Saat ini pasar lampu philips sudah semakin marak, masyarakat Indonesia sudah mulai mengerti keunggulan lampu philips. Dan Philips masih tetap dipercaya menjadi pemimpin pasar lampu.
-Benarkah permintaan makin besar?
Seiring dengan kesadaran masyarakat akan perlunya penghematan energi dan penggunaan listrik (apalagi harga listrik semakin mahal), tentunya kebutuhan pencahayaan yang hemat energi dan tahan lama juga bertumbuh. Lampu Philips dapat menjawab kebutuhan tersebut. Jadi, benar, permintaan akan produk lampu Philips semakin besar. Tren ke arah tersebut cukup signifikan.
Selain itu, Philips tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar konsumen rumah tangga, tetapi juga pasar industri seperti properti, infrastruktur, dan lain-lain. Sebagai contoh, selama masih ada property developments, maka kebutuhan akan pencahayaan akan ikut tumbuh.
Dari wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar selalu mengalami perkembangan yang positive.

2.     Produktivitas Pemasaran
Untuk menguji produktivitas pemasaran dilakukan wawancara terhadap Ryan Tirta Yudhistira, Head Of Marketing Philips Indonesia, berikut wawancaranya;
-Apa yang akan perusahaan lakukan untuk membuat produk ini makin kuat di pasaran?
Yang paling penting dilakukan adalah :
·                     Meningkatkan awareness masyarakat mengenai keunggulan lampu dibanding lampu biasa.
·                     Memperluas distribusi lampu agar tersedia di seluruh pelosok tanah air dan memudahkan masyarakat untuk membeli lampu philips.
-Cara-cara promosi dan pemasaran seperti apa yang Philips jalankan?
Philips menyelenggarakan Kota Terang Hemat Energi yang bekerja sama dengan pemerintah kota setempat, diskusi dengan para pemangku kepentingan, knowledge sharing dengan universitas, talk show dalam komunitas ibu-ibu, sertabrand activation di pasar, mal, dan tempat-tempat hang-out. Dari situ, kami telah menyinari Tugu Monas, Tugu Pahlawan Surabaya, Jembatan Ampera Palembang, Patung Satria Gatot Kaca dan Patung Dewa Ruci Bali. Bulan November lalu, kami juga telah menyinari Pagelaran Keraton dan Patung Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Cara promosi lainnya adalah memberikan diskon dan hadiah-hadiah menarik bagi konsumen yang ingin mencoba lampu LED. Misalnya, pernah ada diskon Rp 15 ribu untuk pembelian lampu Philips LED.
-Apa tantangan yang perusahaan hadapi dalam mamasarkan produk ini?
Setiap tantangan atas ide-ide atau produk baru, kami hadapi dengan mengedukasi manfaat langsung yang dapat diperoleh konsumen. Selain itu, untuk lebih mendekatkan inovasi pencahayaan berbasis teknologi LED, kami juga melakukan kegiatan Kota Terang Hemat Energi yang menyinari ikon kota-kota besar tertentu. Hal ini tidak hanya untuk menciptakan kota yang indah, tetapi juga bertujuan untuk menarik wisatawan baik asing maupun domestik.
Melihat banyaknya produk-produk bohlam di pasran dan sangat banyaknya merk yang ada selama ini membuat produk philips selalu open (terbuka) pada perkembangan zaman tekhnologi saat ini, dengan meningkatkan keunggulan lampu, mempermudah distribusi dan melakukan penyelengaraan kota terang dan hemat, tolkshow dengan komunitas/masyarakat.  Kepercayaan konsumen yang diberikan konumen kepada perusahaan atau lebih tepatnya “consumers acceptance”merupakan suatu asset bagi perusahaan itu.Konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih (consumers franchise) produk yangmereka butuhkan, merek yang mereka senangi, maupun penjual yang mereka percayai.Sekali perusahaan memperoleh kepercayaan ini akan sulit bagi perusahaan lain untukmengalihkan perhatian konsumen kepada mereka. Sebaliknya perusahaan tidak dapat mengabaikan dan meremehkan kepercayaan yang telah mereka berikan kepadanya.Bagaimanapunloyal nya konsumen, mereka tidak mau dikecewakan apalagi berkali-kali. Pemasaran (marketing) menyangkut perencanaan secara efisien penggunaansumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen,sehingga tujuan kedua pihak (produsen dan konsumen tercapai. Lebih tegas lagi iamnegatakan bahwa pemasaran menunjukan performance kegiatan bisnis yangmenyangkut penyatuan barang dan jasa dari produsen ke konsumen untuk memuaskankonsumen dan mencapai tujuan produsen. Philips Duncan berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yangmeliputi langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan barang-barang ketangan konsumen.
3.     Penjualan Produk
      Produk lighting Philips mengakomodasi pasar-pasar yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kategori produk, dan tentunya semua berperan penting dalam memberikan kontribusi pendapatan.
Penjualan lampu LED Philips dari sejak dipasarkan di Indonesia pada tahun 2011 hingga kini telah tumbuh secara signifikan dan memberikan kontribusi yang signifikan pula pada total pendapatan produk lampu.


4.     Tanggapan Masyarakat Terhadap Produk
Dari wawancara yang dilakukan di berbagai wilayah banyak tanggapan masyarakat terhadap bohlam philips, tanggapan tersebut adalah tanggapan positif. Masyarakat tertarik dengan kreasi dan inovasi  pada bola lampu philips yang begitu menarik.
Varian lampu hemat energi dari Philips LED Bulb kata Edwin hadir dalam 5 jenis watt, yang bisa disesuaikan kebutuhan konsumen mulai dari 5w, 7w, 8w, 10w, dan 13w. Bahkan jenis lampu LED ini hadir dalam 2 jenis varian warna yakni putih (cold day light) dan kuning (warm white). "Teknologi semikonduktor pada LED Bulb ini membuat umur lampu lebih lama hingga 15 tahun, lampu LED Bulb lebih hemat energi hingga 85 persen," jenis lampu ini memiliki kualitas cahaya yang sangat baik dan nyaman untuk mata. Serta tidak mengandung bahan beracun, sehingga membuatnya ramah lingkungan, ditambah lagi garansi selama 2 tahun. Hal ini membuat konsumen tidak mau berganti ke produk lain karena memiliki barang bagus untuk penunjang kegiatan sehari-harinya.





















BAB 3 KESIMPULAN



Menciptakan ide-ide dan melakukan inovasi terhadap produk sangat penting bagi perusahaan untuk menciptakan nilai dan dan daya saing produk.

Memperluas distribusi hingga pelosok desa sangat mendukung keberlangsungan produk bohlam philips, mencari konsumen tetap  bukanlah hal yang sulit bagi philips. Hal itu dapat diwujudkan dengan memberikan nilai kepada masyarakat seperti keungulan produk diantaranya produk yang hemat energi, tahan lama, memiliki kualitas cahaya yang sangat baik dan nyaman untuk mata. Serta tidak mengandung bahan beracun, sehingga membuatnya ramah lingkungan, varians dan inovasi produk serta adanya garansi hingga 2 tahun. Distribusi dan promosi yang luas serta memberikan keunggulan produk mendukung produktivitas pemasaran dan memberi daya saing serta menciptakan kondisi pasar yang sehat. 

Penulis: Athiah Karina Putri (121004558)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar