RISET KELOMPOK
Laporan
Riset Pasar tentang Pengembangan Wisata
Museum dengan Konsep Edutaiment di
Kota Yogyakarta
A. Introduksi
Pada saat ini perkembangan parawisata
semakin berkembang hampir di semua negara. Sektor pariwisata merupakan salah
satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan khususnya di daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai destinasi wisata urutan ke delapan di Indonesia. Tahun ke
tahun jumlah wisatawan internasional terutama yang mengunjungi Indonesia terus
meningkat sehingga kita di hadapkan pada persoalan untuk menata produk-produk
wisata dengan tujuan dapat meningkatkan dari minat wisatawan untuk berkunjung
(Spillance,1987).
Keberadaan museum belum mampu menunjukkan nilai-nilai
koleksi yang tersimpan kepada publik (Yurnaidi, 2009). Selama ini museum belum menjadi tempat tujuan utama bagi
semua kalangan. Masih banyak kalangan generasi muda kita yang enggan untuk
berkunjung ke museum karena kesannya yang tidak menarik dan membosankan.
Menurut Gerakan Nasional Cinta
Museum (GNCM) dijelaskan bahwa permasalahan pokok tentang museum, adalah hingga saat ini
museum dipersepsikan baik oleh penyelenggara dan pengelola hanya berfungsi
sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat dan menyajikan benda sejarah
dan budaya saja, tanpa memperhatikan aspek kreativitas, kehumasan, komunikasi
dan pemasaran.
Sedangkan masyarakat sendiri melihat museum sebagai
tempat penyimpanan benda benda kuno yang sudah tidak berfungsi lagi pada masa
sekarang, sebagai tempat untuk memperoleh informasi sejarah melalui benda yang
dihasilkan oleh suatu masyarakat, serta sebagai tempat untuk hiburan atau
berwisata dilingkungan museum.
Berdasarkan
fenomena tersebut kami tertarik untuk mencoba meneliti tentang pengembangan
wisata museum bukan hanya dengan dimensi nilai mendidik, namun sekaligus memasukkan
dimensi menghibur (edutaiment) yang
ditawarkan oleh museum. Dalam penelitian ini peneliti mencoba memaparkan
pendapat dan penilaian dari pengunjung tentang adanya museum yang yang mendidik sekaligus menghibur
(edutaiment). Apakah pengunjung setuju
dan lebih tertarik jika di museum diadakan hiburan yang tidak menjenuhkan,
sehingga pengunjung dapat melihat hal yang baru dan unik sekaligus tidak
membosankan ketika berkunjung di museum.
B. Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui pendapat dan penilaian pengunjung dengan adanya museum yang yang
mendidik sekaligus menghibur (edutaiment).
C. Manfaat
Penelitian
Hasil dari penelitian yang kami lakukan
ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para pengelola dan pemangku
kepentingan (Dinas Wisata) di museum untuk mengembangkan museum agar lebih
banyak pengunjung dan mulai menjadi salah satu objek wisata yang sangat
mendidik dan sekaligus menghibur.
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Penelitian
sebelumnya yang dijadikan peneliti bahan referensi
1. Penelitian
ini dilakukan oleh Universitas Lambung Mangkurat, hasil penelitiannya bahwa
masyarakat kurang berminat mengunjungi museum diakibatkan karena kurangnya
komunikasi dan informasi yang menunjukkan museum sebagai lembaga pembelajaran
yang bersifat rekreatif, khususnya bagi pelajar, belum adanya sosialisasi yang
merata untuk masyarakat. Selain itu dalam penelitian ini juga dikatakan museum
kurang berinovasi dan kreatif untuk menarik minat dari para pengunjung. Museum
juga sangat kurang memberikan hiburan yang menarik untuk pengunjung, sehingga
setiap pengunjung akan merasa bosan dan jenuh ketika mengunjungi sebuah museum.
Dalam hasil penelitian ini juga merekomendasikan bahwa museum harus memberikan
nilai hiburan sekaligus mendidik bagi para pengunjung, baik itu dilakukan
melalui pameran kesenian, festival kebudayaan, maupun diskusi yang dikonsep
menarik dan sangat menghibur pengunjung.
2. Skripsi
dengan judul “Analisis Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Wanawisata dan Air
Terjun Coban Rondo Kab Malang” yang ditulis oleh Mahfuzh Syahmi pada tahun
2005. Penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner untuk mengetahui tingkat
kepuasan wisatawan. Berdasarkan penelitian tersebut, wisatawan yang berkunjung
ke destinasi ini belum puas terhadap pelayanan serta kualitas objek yang
ditawarkan. Objek wisata yang ditawarkan kurang memberikan hiburan kepada para
pengunjung. Sehingga pengunjung mudah bosan dan kurang berminat untuk
berkunjung.
B.
Kumpulan museum di kota yogyakarta
Jumlah museum yang ada di kota
Yogyakarta banyak dan beragam jenisnya, Menurut data dari BPS museum di kota
Yogyakarta jumlahnya 10 museum, diantaranya mulai dari museum Puro Pakualaman,
Perjuangan, Sasana Wiratama, Vredeburg, Sono Budoyo, Biologi, Dharma Wiratama,
Sulaman, Batik, dan Sasmita Loka.
KERANGKA
BERPIKIR
Kerangka berfikir dalam penelitian ini
menggunakan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. hasil penelitian
ini merekomendasikan bahwa museum yang ingin mempunyai pengunjung lebih banyak harus
memberikan nilai hiburan sekaligus mendidik bagi para pengunjungnya, baik itu
dilakukan melalui pameran kesenian, festival kebudayaan, maupun diskusi yang
dikonsep menarik dan sangat menghibur pengunjung. Peneliti mencoba menggunakan
konsep edutaiment (mendidik sekaligus
menghibur) dalam pembuatan kuesionernya. Konsep edutaiment ini akan dibagi menjadi dua variabel dan diturunkan
menjadi beberapa indikator sebagai berikut :
VARIABEL
|
INDIKATOR
|
Mendidik
|
Diskusi, pengetahuan, informasi
|
Menghibur
|
Pameran,
festival
|
Setelah diturunkan
menjadi beberapa indikator inilah yang dijadikan peneliti sebagai pedoman dalam
penyusunan kuesioner.
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif, karena dalam penelitian ini hasil penelitiannya
akan dijelaskan dan dipaparkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin
mengetahui pendapat dan penilaian pngunjung terhadap sebuah museum itu sendiri.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah para pengunjung
museum yang ada di Kota Yogyakarta
C. Populasi dan Sampel
Ridwan (2005) mendefinisikan populasi yaitu
obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi
(Notoatmojo, 2005).
Dari pengertian tersebut dapat
ditentukan bahwa populasi dari penelitian adalah semua pengunjung museum di
Kota Yogyakarta. Sedangkan untuk sampelnya peneliti menggunakan teknik Area sampling
adalah teknik pengumpulan sampel sesuai dengan daerah penelitian. Sampel
yang peneliti ambil difokuskan pada pengunjung museum di museum benteng
Vredenburg kota Yogyakarta.
D.
Teknik
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan melalui teknik
penyebaran kuesioner, karena dengan teknik ini dianggap peneliti lebih efektif
dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang diinginkannya sesuai
dengan waktu dan tenaga yang dimiliki peneliti.
Teknik pengolahan data dibantu dengan
menggunakan program SPPS untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis sebuah
data.
E.
Tempat
dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian kami di daerah sekitar museum
Vredeburg kota Yogyakarta, waktu penelitian dilakukan pada minggu, 5 April 2015.
PENYAJIAN DATA
A.
Hasil
Olah Data
Keterangan gambar 1
Pertanyaan
gambar pertama yaitu mengenai “Jumlah museum yang di ketahui hingga kini”.
Jumlah responden yang menjawab pilihan
hanya satu sebangak 26,67%, yang menjawab 2 lebih yaitu sebanyak 50,00%
dan yang menjawab hanyak tiga sebanyak 23,33%.
Keterangan gambar 2
Berikut ini
adalah keterangan mengenai pertanyaan “Pernah mengunjungi museum dalam kurun waktu setahun terakhir ini”.
Responden yang menjawab sekali yaitu sebanyak 76,67%, yang menjawab 2 sampai 3
kali sebanyak 18,33%, dan yan menjawab sering sebanyak 5%.
Keterangan gambar 3
Keterangan
yang ketiga yaitu mengenai pertanyaan “Tujuan utama anda ketika mengunjungi
museum”. Pilihan jawaban “Untuk mencari ilmu dan pengetahuan yang ada di museum”
dipilih sebesar 28,33%. Selanjutnya yang memilih pilihan jawaban “Untuk mencari
ilmu pengetahuan sekaligus hiburan untuk berekreasi” sebesar 48,33%, dan 23,33%
responden memilih jawaban “hanya ingin menghibbur diri ketika mengisi waktu
luang”.
Keterangan gambar 4
Selanjutnya keterangan mengenai
pertanyaan “Jika di museum diadakan sebuah festival budaya untuk hiburan
sekaligus ada nilai yang mendidik”. 96.67% responden menjawab setuju dan 3,3%
responden menjawab tidak setuju.
Keterangan gambar 5
Berikutnya
mengenai pertanyaan “Jika di museum diadakan pameran benda-benda bersejarah
yang dikemas dengan hiburan yang unik dan menarik.” 98,33% responden menjawab
setuju dan sebanyak 1,67% responden menjawab tidak setuju.
Keterangan
gambar 6
Keterangan
pada gambar diagram nomor 6 mengenai pertanyaan “Jika museum-museum di daerah
Yogyakarta diadakan pameran yang menarik” memiliki prosentase 100% yang
menjawab setuju. Tidak setuju berjumlah 0%
Keterangan gambar 7
Keterangan
berikutnya mengenai pertanyaan mengenai “Museum akan mengadakan diskusi untuk
umum”. 86,67% responden menjawab setuju dan 13,33 responden menjawab tidak
setuju.
Keterangan gambar 8
Keterangan
berikutnya yaitu mengenai pertanyaan “Jika diadakan diskusi olah pihak museum,
saya ingin mengikuti diskusi tersebut.” Prosentase jumlah responden yang
menjawab pilihan ya sebesar 76,67% dan yang menjawab jawab tidak sebesar 23,33%
Keterangan gambar 9
Keterangan pada
diagram nomor 9 mengenai pertanyaan “Museum menjadi tempat alternatif untuk
mendapatkan pengetahuan”. Prosentase 93,33% responden menjawab setuju dan 6,67%
responden menjawab tidak setuju.
Keterangan gambar 10
Pertanyaan
ini merupakan bantuk tanggapan dari pertanyaan nomor 10, “mengunjungi museum
untuk menadapatkan pengetahuan”. Prosentase responden yang manjawab ya sebesar
86,67% dan jumlah prosentase responden
yang menjawab tidak sebesar 13,33%.
Keterangan gambar 11
Pertanyaan
berikutnya mengenai “museum menyampaikan informasinya dengan bermacam-macam
cara”. Jawaban setuju memiliki prosentase 90,00% dari keseluruhan responden dan
10 % lainnya menjawab tidak setuju.
Keterangan gambar 12
Kemudian
pertanyaan mengenai responden “menyukai cara penyampaian informasi di museum”.
Prosentase responden yang memilih setuju sebesar 80,00% sedangkan yang menjawab
20,00% menjawab tidak setuju.
Keterangan gambar 13
Selanjutnya
merupakan keterangan dari hasil pertanyaan “tertarik untuk mengajak rekan saya
belajar bersama di museum”. Prosentase jumlah responden yang memilih jawaban ya
sebesar 80,00% dan yang menjawab tidak yaitu sebesar 20,00%.
Keterangan gambar 14
Berikutnya
merupakan keterangan dari gambar mengenai pertanyaan “museum pernah mengadakan
pameran atau pertunjukkan kesenian atau nonton film bareng”. Prosentase jumlah
responden yang menjawab setuju sebesar 80,00% dan yang menjawab tidak setuju
sebesar 20,00%.
Keterangan gambar 15
Berikut
adalah keterangan dari gambar diagram nomor 15 mengenai pertanyaan “pernah
mengikuti acara tersebut”. Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan lanjutan
dari pertanyaan nomor 14. Prosentase jumlah responden yang menjawab ya sebanyak
56,67% dan yang menjawab tidak 43,33%.
Keterangan gambar 16
Berikut
ini adalah keterangan dari gambar diagram nomor 16 mengenai “museum menjadi
tempat alternatif untuk mencari hiburan atau refreshing.” Prosentase responden
yang menjawab setuju sebesar 83,33% dan yang menjawab tidak setuju sebanyak
16,67%.
Keterangan gambar 17
Berikut
merupakan keterangan dari gambar diagram nomor 17 mengenai aksi responden
“mengunjungi museum untuk mencari hiburan”. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan
lanjutan dari pertanyaan nomor 16. Prosentase jumlah responden yang menjawab ya
sebanyak 83,33% dan yang menjawab tidak sebanyak 16,67%.
Keterangan gambar 18
Keterangan
dari gambar 18 mengenai pertanyaan “Museum memberi hiburan dengan
bermacam-macam cara (contoh: konser musik)”. Prosentase responden yang menjawab
setuju sebesar 73,37% dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 26,67%.
Keterangan gambar 19
Berikut
ini adalah keterangan gambar digram dari nomor 19 mengenai lanjutan pertanyaan
nomor 18 yaitu responden “menyukai hiburan yang diberikan oleh museum”.
Prosentase jumlah responden yang menjawab jawaban ya sebesar 83,33% dan yang
menjawab tidak sebesar 16,67 %.
Keterangan gambar 20
Berikut
ini merupakan keteragan dari gambar diagram nomor 20 yaitu mengenai responden
yang “tertarik untuk mengajak rekan saya
mencari hiburan di museum”. Prosentase jumlah responden yang menjawab ya
sebanyak 86,67% dan yang menjawab tidak sebanyak 13,33%.
KESIMPULAN
Riset kami yaitu
mengenai pengembangan museum dengan kosep Edutaiment. Edutaiment merupakan
konsep gabungan dari education dan entertaiment yang berarti menggabungkan
konsep mendidik dan menghibur. Bagi kami konsep demikian merupakan hal yang
penting dalam modal pengembangan museum.
Hasil
penelitian mengenai penilaian dan pendapat masyarakat mengenai museum
menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki pendapat yang positif mengenai
museum yang mendidik dan menghibur, cara penyampaian dari informasi atau
pengetahuan oleh pihak museum, dan
acara-acara yang diselenggarakan oleh museum untuk menambah daya tarik pengunjung.
Responden setuju dengan acara yang dikemas secara menarik, diskusi, nonton
film, pagelaran atau pameran yang diselenggarakan oleh pihak museum
Mengenai
hasil penelitian kami kiranya dapat menjadi sebuah masukan yang dapat berguna
bagi pihak pengelola museum. Bahkan tidak hanya pengelola museum, namun juga
pihak yang bersedia mempromosikan museum secara unik dan menarik. Sehingga
dapat menarik minat calon pengunjung untuk berkunjung menambah wawasan, mencari
hiburan yang sudah disuguhkan oleh pihak-pihak museum.
Di Indonesia memang mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 1995 yang menyatakan “Museum
adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan
benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya
guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.”
Namun bagi peneliti, jika museum hanya mengandalkan batas fungsinya sebagai
tempat perawatan, pengamanan, dan benda-benda bukti materiil hasil kebudayaaan
manusia, museum tidak akan mungkin membawa keuntungan bagi pihak yang
mengelola, masyarakat, bahkan perusahaan yang bersedia menjadi aktor untuk
mengembangkan museum. Maka peneliti melalui riset ini merasa bahwa ada hal yang
lebih yang dapat menjadi salah satu jalan untuk membuat museum lebih diminati
dan makin berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
__________, ANTROPOLOGI INDONESIA http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3558/2829
Vol. 30, No. 2, 2006 Diakses tanggal
7 desember 2014, 16:54.
Badan Pusat Statistik
Yogyakarta. 2013. STATISTIK PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA. Kota Yogyakarta: Badan
Pusat Statistik Kota Yogyakarta.
Direktorat Jendral
Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984. Mengenal
Sepuluh Museum Umum Provinsi Di Indonesia, Proyek Pengembangan Permuseuman
Jakarta. Jakarta.
Kusumo, Pratameng. 1989.
Menimba Ilmu Dari Museum. Jakarta : PT.Kincir
Buana.
Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 1995. www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/71/1471.bpkp.
Diakses
pada tanggal 15 April 2015, pukul 15.18.
Saatuzzamani, Fitriyah. Makalah Ilmu
Sosial dan Budaya Dasar Universitas Lambung Magkurat, tentang Minat
Masyarakat Berkunjung ke Museum. https://www.academia.edu/7972129/Makalah_Minat_Masyarakat_Berkunjung_ke_Museum, diakses tanggal 22
Maret 2015, pukul 13.00.
Schouten,FFJ. 1991. Pengantara
didaktik museum, Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta Direktorat Jendral
Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar