Minggu, 19 April 2015

Laporan Riset Pasar tentang Pengembangan Wisata Museum dengan Konsep Edutaiment di Kota Yogyakarta



 RISET KELOMPOK

Laporan Riset Pasar tentang Pengembangan Wisata Museum dengan Konsep Edutaiment di Kota Yogyakarta


A. Introduksi
Pada saat ini perkembangan parawisata semakin berkembang hampir di semua negara. Sektor pariwisata merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan khususnya di daerah Istimewa Yogyakarta sebagai destinasi wisata urutan ke delapan di Indonesia. Tahun ke tahun jumlah wisatawan internasional terutama yang mengunjungi Indonesia terus meningkat sehingga kita di hadapkan pada persoalan untuk menata produk-produk wisata dengan tujuan dapat meningkatkan dari minat wisatawan untuk berkunjung (Spillance,1987).

Keberadaan museum belum mampu menunjukkan nilai-nilai koleksi yang tersimpan kepada publik (Yurnaidi, 2009). Selama ini museum belum menjadi tempat tujuan utama bagi semua kalangan. Masih banyak kalangan generasi muda kita yang enggan untuk berkunjung ke museum karena kesannya yang tidak menarik dan membosankan.

Menurut Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) dijelaskan bahwa permasalahan pokok tentang museum, adalah hingga saat ini museum dipersepsikan baik oleh penyelenggara dan pengelola hanya berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat dan menyajikan benda sejarah dan budaya saja, tanpa memperhatikan aspek kreativitas, kehumasan, komunikasi dan pemasaran. 

Sedangkan masyarakat sendiri melihat museum sebagai tempat penyimpanan benda benda kuno yang sudah tidak berfungsi lagi pada masa sekarang, sebagai tempat untuk memperoleh informasi sejarah melalui benda yang dihasilkan oleh suatu masyarakat, serta sebagai tempat untuk hiburan atau berwisata dilingkungan museum.

Berdasarkan fenomena tersebut kami tertarik untuk mencoba meneliti tentang pengembangan wisata museum bukan hanya dengan dimensi nilai mendidik, namun sekaligus memasukkan dimensi menghibur (edutaiment) yang ditawarkan oleh museum. Dalam penelitian ini peneliti mencoba memaparkan pendapat dan penilaian dari pengunjung tentang adanya  museum yang yang mendidik sekaligus menghibur (edutaiment). Apakah pengunjung setuju dan lebih tertarik jika di museum diadakan hiburan yang tidak menjenuhkan, sehingga pengunjung dapat melihat hal yang baru dan unik sekaligus tidak membosankan ketika berkunjung di museum.



B.     Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pendapat dan penilaian pengunjung dengan adanya museum yang yang mendidik sekaligus menghibur (edutaiment).

C.    Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang kami lakukan ini dapat digunakan sebagai referensi bagi para pengelola dan pemangku kepentingan (Dinas Wisata) di museum untuk mengembangkan museum agar lebih banyak pengunjung dan mulai menjadi salah satu objek wisata yang sangat mendidik dan sekaligus menghibur.




TINJAUAN PUSTAKA
A.    Penelitian sebelumnya yang dijadikan peneliti bahan referensi
1.      Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Lambung Mangkurat, hasil penelitiannya bahwa masyarakat kurang berminat mengunjungi museum diakibatkan karena kurangnya komunikasi dan informasi yang menunjukkan museum sebagai lembaga pembelajaran yang bersifat rekreatif, khususnya bagi pelajar, belum adanya sosialisasi yang merata untuk masyarakat. Selain itu dalam penelitian ini juga dikatakan museum kurang berinovasi dan kreatif untuk menarik minat dari para pengunjung. Museum juga sangat kurang memberikan hiburan yang menarik untuk pengunjung, sehingga setiap pengunjung akan merasa bosan dan jenuh ketika mengunjungi sebuah museum. Dalam hasil penelitian ini juga merekomendasikan bahwa museum harus memberikan nilai hiburan sekaligus mendidik bagi para pengunjung, baik itu dilakukan melalui pameran kesenian, festival kebudayaan, maupun diskusi yang dikonsep menarik dan sangat menghibur pengunjung.

2.      Skripsi dengan judul “Analisis Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Wanawisata dan Air Terjun Coban Rondo Kab Malang” yang ditulis oleh Mahfuzh Syahmi pada tahun 2005. Penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan. Berdasarkan penelitian tersebut, wisatawan yang berkunjung ke destinasi ini belum puas terhadap pelayanan serta kualitas objek yang ditawarkan. Objek wisata yang ditawarkan kurang memberikan hiburan kepada para pengunjung. Sehingga pengunjung mudah bosan dan kurang berminat untuk berkunjung.

B.     Kumpulan museum di kota yogyakarta
Jumlah museum yang ada di kota Yogyakarta banyak dan beragam jenisnya, Menurut data dari BPS museum di kota Yogyakarta jumlahnya 10 museum, diantaranya mulai dari museum Puro Pakualaman, Perjuangan, Sasana Wiratama, Vredeburg, Sono Budoyo, Biologi, Dharma Wiratama, Sulaman, Batik, dan Sasmita Loka.


KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berfikir dalam penelitian ini menggunakan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa museum yang ingin mempunyai pengunjung lebih banyak harus memberikan nilai hiburan sekaligus mendidik bagi para pengunjungnya, baik itu dilakukan melalui pameran kesenian, festival kebudayaan, maupun diskusi yang dikonsep menarik dan sangat menghibur pengunjung. Peneliti mencoba menggunakan konsep edutaiment (mendidik sekaligus menghibur) dalam pembuatan kuesionernya. Konsep edutaiment ini akan dibagi menjadi dua variabel dan diturunkan menjadi beberapa indikator sebagai berikut :
VARIABEL
INDIKATOR
Mendidik
Diskusi, pengetahuan, informasi
Menghibur
Pameran, festival
Setelah diturunkan menjadi beberapa indikator inilah yang dijadikan peneliti sebagai pedoman dalam penyusunan kuesioner.




METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, karena dalam penelitian ini hasil penelitiannya akan dijelaskan dan dipaparkan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui pendapat dan penilaian pngunjung terhadap sebuah museum itu sendiri.

B.     Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah para pengunjung museum yang ada di Kota Yogyakarta

C.     Populasi dan Sampel
Ridwan (2005) mendefinisikan populasi yaitu obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoatmojo, 2005).
Dari pengertian tersebut dapat ditentukan bahwa populasi dari penelitian adalah semua pengunjung museum di Kota Yogyakarta. Sedangkan untuk sampelnya peneliti menggunakan teknik Area sampling adalah teknik pengumpulan sampel sesuai dengan daerah penelitian. Sampel yang peneliti ambil difokuskan pada pengunjung museum di museum benteng Vredenburg kota Yogyakarta.

D.    Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan melalui teknik penyebaran kuesioner, karena dengan teknik ini dianggap peneliti lebih efektif dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang diinginkannya sesuai dengan waktu dan tenaga yang dimiliki peneliti.
Teknik pengolahan data dibantu dengan menggunakan program SPPS untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis sebuah data.

E.     Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian kami di daerah sekitar museum Vredeburg kota Yogyakarta, waktu penelitian dilakukan pada minggu, 5 April 2015.



PENYAJIAN DATA
A.    Hasil Olah Data
Keterangan gambar 1


Pertanyaan gambar pertama yaitu mengenai “Jumlah museum yang di ketahui hingga kini”. Jumlah responden yang menjawab pilihan  hanya satu sebangak 26,67%, yang menjawab 2 lebih yaitu sebanyak 50,00% dan yang menjawab hanyak tiga sebanyak 23,33%.

Keterangan gambar 2
                                                             

Berikut ini adalah keterangan mengenai pertanyaan “Pernah mengunjungi museum  dalam kurun waktu setahun terakhir ini”. Responden yang menjawab sekali yaitu sebanyak 76,67%, yang menjawab 2 sampai 3 kali sebanyak 18,33%, dan yan menjawab sering sebanyak 5%.

Keterangan gambar 3

Keterangan yang ketiga yaitu mengenai pertanyaan “Tujuan utama anda ketika mengunjungi museum”. Pilihan jawaban “Untuk mencari ilmu dan pengetahuan yang ada di museum” dipilih sebesar 28,33%. Selanjutnya yang memilih pilihan jawaban “Untuk mencari ilmu pengetahuan sekaligus hiburan untuk berekreasi” sebesar 48,33%, dan 23,33% responden memilih jawaban “hanya ingin menghibbur diri ketika mengisi waktu luang”.


Keterangan gambar 4


Selanjutnya keterangan mengenai pertanyaan “Jika di museum diadakan sebuah festival budaya untuk hiburan sekaligus ada nilai yang mendidik”. 96.67% responden menjawab setuju dan 3,3% responden menjawab tidak setuju.

Keterangan gambar 5


Berikutnya mengenai pertanyaan “Jika di museum diadakan pameran benda-benda bersejarah yang dikemas dengan hiburan yang unik dan menarik.” 98,33% responden menjawab setuju dan sebanyak 1,67% responden menjawab tidak setuju.

Keterangan gambar 6


  
Keterangan pada gambar diagram nomor 6 mengenai pertanyaan “Jika museum-museum di daerah Yogyakarta diadakan pameran yang menarik” memiliki prosentase 100% yang menjawab setuju. Tidak setuju berjumlah 0%

Keterangan gambar 7

Keterangan berikutnya mengenai pertanyaan mengenai “Museum akan mengadakan diskusi untuk umum”. 86,67% responden menjawab setuju dan 13,33 responden menjawab tidak setuju.

Keterangan gambar 8
  

Keterangan berikutnya yaitu mengenai pertanyaan “Jika diadakan diskusi olah pihak museum, saya ingin mengikuti diskusi tersebut.” Prosentase jumlah responden yang menjawab pilihan ya sebesar 76,67% dan yang menjawab jawab tidak sebesar 23,33%
  
 
Keterangan gambar 9


Keterangan pada diagram nomor 9 mengenai pertanyaan “Museum menjadi tempat alternatif untuk mendapatkan pengetahuan”. Prosentase 93,33% responden menjawab setuju dan 6,67% responden menjawab tidak setuju.

Keterangan gambar 10 

Pertanyaan ini merupakan bantuk tanggapan dari pertanyaan nomor 10, “mengunjungi museum untuk menadapatkan pengetahuan”. Prosentase responden yang manjawab ya sebesar 86,67%  dan jumlah prosentase responden yang menjawab tidak sebesar 13,33%.

Keterangan gambar 11

Pertanyaan berikutnya mengenai “museum menyampaikan informasinya dengan bermacam-macam cara”. Jawaban setuju memiliki prosentase 90,00% dari keseluruhan responden dan 10 % lainnya menjawab tidak setuju.

Keterangan gambar 12 

Kemudian pertanyaan mengenai responden “menyukai cara penyampaian informasi di museum”. Prosentase responden yang memilih setuju sebesar 80,00% sedangkan yang menjawab 20,00% menjawab tidak setuju.

Keterangan gambar 13

Selanjutnya merupakan keterangan dari hasil pertanyaan “tertarik untuk mengajak rekan saya belajar bersama di museum”. Prosentase jumlah responden yang memilih jawaban ya sebesar 80,00% dan yang menjawab tidak yaitu sebesar 20,00%.

Keterangan gambar 14

Berikutnya merupakan keterangan dari gambar mengenai pertanyaan “museum pernah mengadakan pameran atau pertunjukkan kesenian atau nonton film bareng”. Prosentase jumlah responden yang menjawab setuju sebesar 80,00% dan yang menjawab tidak setuju sebesar 20,00%.

Keterangan gambar 15

Berikut adalah keterangan dari gambar diagram nomor 15 mengenai pertanyaan “pernah mengikuti acara tersebut”. Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan lanjutan dari pertanyaan nomor 14. Prosentase jumlah responden yang menjawab ya sebanyak 56,67% dan yang menjawab tidak 43,33%.


Keterangan gambar 16
 
Berikut ini adalah keterangan dari gambar diagram nomor 16 mengenai “museum menjadi tempat alternatif untuk mencari hiburan atau refreshing.” Prosentase responden yang menjawab setuju sebesar 83,33% dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 16,67%.

Keterangan gambar 17 

Berikut merupakan keterangan dari gambar diagram nomor 17 mengenai aksi responden “mengunjungi museum untuk mencari hiburan”. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan lanjutan dari pertanyaan nomor 16. Prosentase jumlah responden yang menjawab ya sebanyak 83,33% dan yang menjawab tidak sebanyak 16,67%.

  
Keterangan gambar 18
 

Keterangan dari gambar 18 mengenai pertanyaan “Museum memberi hiburan dengan bermacam-macam cara (contoh: konser musik)”. Prosentase responden yang menjawab setuju sebesar 73,37% dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 26,67%.

Keterangan gambar 19

Berikut ini adalah keterangan gambar digram dari nomor 19 mengenai lanjutan pertanyaan nomor 18 yaitu responden “menyukai hiburan yang diberikan oleh museum”. Prosentase jumlah responden yang menjawab jawaban ya sebesar 83,33% dan yang menjawab tidak sebesar 16,67 %.

Keterangan gambar 20

Berikut ini merupakan keteragan dari gambar diagram nomor 20 yaitu mengenai responden yang  “tertarik untuk mengajak rekan saya mencari hiburan di museum”. Prosentase jumlah responden yang menjawab ya sebanyak 86,67% dan yang menjawab tidak sebanyak 13,33%.



  
KESIMPULAN
Riset kami yaitu mengenai pengembangan museum dengan kosep Edutaiment. Edutaiment merupakan konsep gabungan dari education dan entertaiment yang berarti menggabungkan konsep mendidik dan menghibur. Bagi kami konsep demikian merupakan hal yang penting dalam modal pengembangan museum.
Hasil penelitian mengenai penilaian dan pendapat masyarakat mengenai museum menunjukkan bahwa rata-rata responden memiliki pendapat yang positif mengenai museum yang mendidik dan menghibur, cara penyampaian dari informasi atau pengetahuan oleh  pihak museum, dan acara-acara yang diselenggarakan oleh museum untuk menambah daya tarik pengunjung. Responden setuju dengan acara yang dikemas secara menarik, diskusi, nonton film, pagelaran atau pameran yang diselenggarakan oleh pihak museum
Mengenai hasil penelitian kami kiranya dapat menjadi sebuah masukan yang dapat berguna bagi pihak pengelola museum. Bahkan tidak hanya pengelola museum, namun juga pihak yang bersedia mempromosikan museum secara unik dan menarik. Sehingga dapat menarik minat calon pengunjung untuk berkunjung menambah wawasan, mencari hiburan yang sudah disuguhkan oleh pihak-pihak museum.


Di Indonesia memang mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1995 yang menyatakan  “Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.” Namun bagi peneliti, jika museum hanya mengandalkan batas fungsinya sebagai tempat perawatan, pengamanan, dan benda-benda bukti materiil hasil kebudayaaan manusia, museum tidak akan mungkin membawa keuntungan bagi pihak yang mengelola, masyarakat, bahkan perusahaan yang bersedia menjadi aktor untuk mengembangkan museum. Maka peneliti melalui riset ini merasa bahwa ada hal yang lebih yang dapat menjadi salah satu jalan untuk membuat museum lebih diminati dan makin berkembang.



DAFTAR PUSTAKA
 __________, ANTROPOLOGI INDONESIA http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/viewFile/3558/2829 Vol. 30, No. 2, 2006 Diakses tanggal 7 desember 2014, 16:54.

Badan Pusat Statistik Yogyakarta. 2013. STATISTIK PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA. Kota Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta.

Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1984.  Mengenal Sepuluh Museum Umum Provinsi Di Indonesia, Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta. Jakarta.

Kusumo, Pratameng. 1989. Menimba Ilmu Dari Museum. Jakarta : PT.Kincir Buana.

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1995. www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/71/1471.bpkp. Diakses pada tanggal 15 April 2015, pukul 15.18.

Saatuzzamani, Fitriyah. Makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Universitas Lambung Magkurat, tentang Minat Masyarakat Berkunjung ke Museum. https://www.academia.edu/7972129/Makalah_Minat_Masyarakat_Berkunjung_ke_Museum, diakses tanggal 22 Maret 2015, pukul 13.00.

Schouten,FFJ. 1991. Pengantara didaktik museum, Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar